13 Tarian Daerah Jawa Tengah Lengkap dengan Gambar dan Penjelasannya!
Tarian Daerah Jawa Tengah Lengkap dengan Gambar dan Penjelasannya! - Secara umum, budaya masyarakat Jawa sama dengan budaya Timur lainnya yang sangat terkait dengan religiusitas rakyatnya. Oleh karena itu, produk budaya yang dilahirkan cenderung mengekspresikan keilahian, tak terkecuali dalam penciptaan seni tari.
Tarian Daerah Jawa Tengah
Dalam hal ini, Jawa Tengah adalah wilayah yang sangat menonjol yang mewakili budaya Jawa, dan banyak seni tari diciptakan sebagai produk budaya. Selain tarian rakyat, tari daerah di Jawa Tengah juga diwarnai dengan tarian keraton, yang berkembang dalam kerangka Keraton Surakarta (tarian klasik dalam gaya Surakarta).
Dalam artikel ini, ada beberapa contoh tarian Jawa Tengah. Ini tidak termasuk semua jenis tarian, tetapi hanya beberapa tarian tradisional sebagai tarian khas Jawa Tengah. Sementara itu, untuk memperkaya pengetahuan kita tentang tarian Jawa tengah.
Perkembangan seni tari jauh lebih baik dibandingkan dengan zaman sebelumnya. Sejak Indonesia merdeka, sudah banyak jenis tarian yang di pertunjukkan kembali, seperti dalam tarian daerah Jawa Tengah.
Beberapa fungsi tari adalah agar upacara adat tetap lestari di wilayah tersebut, tari sebagai media upacara keagamaan terus berkembang seperti halnya di Bali hingga tari sebagai hiburan berperan besar dalam disajikan kepada masyarakat untuk mengisi waktu senggang..
Berikut beberapa tarian yang populer di Jawa Tengah
1. Tari Gambyong
Tari Gambyong adalah tarian dari Jawa Tengah yang mewakili pengembangan lebih dulu dari Tari Tayub. Gambyong berasal dari nama penari Tari Tayub yang diundang oleh Sri Sunan Pakubuwana untuk membuat tarian ucapan selamat datang bagi seorang tamu.
Tari Gambyong sering digunakan sebagai penyambut tamu dan sebagai hiburan. Tarian ini menggambarkan kegembiraan. Selain itu, tarian tradisional ini juga digunakan sebagai sarana ritual upacara pertanian atas kesuburan padi yang ada.
2. Tari Beksan Wireng
Tari Beksan Wireng berasal dari Jawa Tengah tepatnya Kasunanan Surakarta atau sekarang lebih dikenal dengan Kota Solo. Tarian ini berasal dari kata beksan, yang berarti tarian dan wiring, yang berasal dari kombinasi kata pahlawan (perwira) dan aeng (prajurit yang unggul).
3. Tari Gambir Anom
Tarian berikutnya di Jawa Tengah adalah tarian Gambir Anom. Tarian ini berasal dari Surakarta. Menurut sejarahnya, tarian ini menjadi salah satu tarian tradisional yang sering dilakukan di istana dengan tujuan menyambut tamu-tamu hebat.
Beberapa gerakannya menggambarkan sosok tokoh wayang bernama Irawan Putra Arjuna, yang telah jatuh cinta dengan seorang wanita cantik menawan. Awalnya, tarian ini dilakukan oleh pria, tetapi sekarang tarian dilakukan oleh wanita.
4. Tari Prawiroguno
Tarian ini menggambarkan situasi kondisi perang di era kolonial. Gerakan tari wilayah Jawa Tengah ini dinamis dengan pakaian seperti perang karena dilengkapi dengan perisai atau properti tombak.
5. Tari Srimpi
Tari Srimpi adalah tarian klasik Jawa yang memiliki nuansa kerajaan. Ditampilkan hanya pada waktu tertentu. Karena tarian Srimpii awalnya hanya ditampilkan di depan raja dan kerabat kerajaan.
Tarian ini sudah ditemukan sejak zaman Kerajaan Mataram. Tarian ini berfungsi sebagai iringan upacara kerajaan. Karakter religius dari tarian ini terkait dengan tugasnya sebagai pembawa benda-benda suci milik kerajaan.
6. Tari Jathilan
Tarian Jawa Tengah berikutnya adalah tarian Jathilan. Tarian ini berfungsi sebagai tontonan. Gerakan tarian ini meniru gerakan seekor kijang.
7. Tari Bedaya
Tari Bedaya ini berasal dari dalam keraton. Tarian Bedaya daerah Jawa Tengah ini dilakukan oleh 9 penari yang digambarkan dengan seorang bidadari yang sedang menari.
8. Tarian Gandrung
Tari Gandrung, tarian ini sangat populer dan dimainkan berpasangan, melambangkan harmoni. Penari laki-laki mengenakan pakaian yang melambangkan ksatria seperti Gatot Kaca.
9. Tari Bondan
Masih di jaman Kerajaan Surakarta ada tarian dari Jawa Tengah yang disebut Tari Bondan. Tarian rakyat yang mewakili kasih sayang ibu untuk anaknya. Karena nilainya yang dalam, tarian ini adalah tarian wajib untuk bunga desa dalam sejarahnya.
Tarian Bondan adalah unik, terutama terlihat dari jenisnya, masing-masing mewakili keadaan, perasaan, perjuangan dan perilaku seorang ibu pada dirinya sendiri. Ada tiga jenis tarian: Bondan Cidongo, Bondan Mardisiwi dan Bondan Pegunungan.
Tari Bondan Cindogo bernuansa menggambarkan sedih seorang ibu yang meninggalkan anaknya setelah lahir. Bondan Mardisiwi menggambarkan kegembiraan sang ibu saat kelahiran anaknya. Sementara itu, Bondan Pegunungan menggambarkan perilaku perempuan desa.
10. Tari Dolalak
Tari Dolalak adalah tarian tradisional Jawa Tengah dari Purworejo. Lahir tarian ini pada masa perang Aceh yang bergejolak di era kolonial Belanda, yang kemudian berkembang. Dalam pertunjukan tersebut, tarian ini menunjukkan lebih banyak penari yang mengenakan ala tentara Belanda.
Tari Dolalak melibatkan beberapa penari yang di masa lalu berpakaian seperti tentara Belanda atau Prancis. Mereka menari dengan iringan dari kendang, kentrung, rebana dan kecer. Tari Angguk disebut sebagai pengembangan dari tarian ini.
11. Tari Lengger
Tari Lengger adalah tarian Jawa Tengah dari Wonosobo. Tarian tradisional ini telah diperkenalkan selama lebih dari satu abad. Tampil perdana pada tahun 1910 di Dusun Giyanti oleh tokoh seni dari Desa Kecis, Selomerto, yaitu Gondhowinangun.
Dalam tarian ini ada iringan Angklung, yang bernada Jawa. Ini bercerita tentang dewi Candra Kirana, yang sedang mencari suaminya. Di dalamnya, ada adegan yang man a dewi Candra Kirana di ganggu oleh raksasa mengenakan topeng dan ketika penari dalam masa tarian puncak memasuki keadaan tidak sadarkan diri (kerasukan).
12. Tari Bambangan Cakil
Tari Bambangan Cakil adalah tarian klasik Jawa, seni identitas Jawa Tengah yang lebih menekankan gaya tari Surakarta. Ini tentang pertempuran antara kebaikan dan kebatilan. Cerita ini mengambil adegan perang bunga di Wayang Kulit, bagian dari Pathet Sanga.
Tarian ini sangat menarik dan menunjukkan perseteruan seorang ksatria melawan raksasa. Bambangan Cakil dengan jelas mengindikasikan bahwa keangkaramurkaan pada akhirnya akan kalah. Presentasi didampingi oleh Gending Srepegan, Landrang Cluntang Sampak Laras Slendro.
Tari Bambangan Cakil sering disebut sebagai bagian dari Wayang Drama Orang dari Epik Mahabarata, yang ditampilkan dengan bentuk tarian Wireng. Karena itu adalah tema perang antara dua karakter, tanpa menggunakan Antawacana (dialog).
13. Tari Prawiroguno
Tari Prawiroguno adalah tarian tradisional dari daerah Boyolali, Jawa Tengah. Diciptakan karena terinspirasi oleh perjuangan rakyat di era kolonial, ketika penjajah hampir mengalami kemunduran. Situasi kemudian menjadi ide tarian ini.
Ketika Anda melihat tema dan presentasi, Tari Prawiroguno termasuk tarian perang. Para penari menyajikan gerakan seperti seorang prajurit yang membawa pedang dengan berderit, seolah-olah bersiap untuk menyerang musuh.
Akhir Kata
Itu adalah beberapa tarian daerah dari Jawa Tengah. Tentunya para siswa perlu tahu, karena itulah yang masuk dalam pelajaran seni budaya Indonesia.