22 Tari Tradisional Sumatera Barat Beserta Gambar dan Asal Daerahnya
Tari Tradisional Sumatera Barat Beserta Gambar, Asal Daerah dan Penjelasannya - Halo sobat Pintarsiana, pada kesempatan hari ini kami akan mengulas tentang Tarian daerah yang ada di Sumatera Barat (Sumbar). Tari tradisional merupakan sebuah warisan budaya yang harus kita jaga dan lestarikan, selain itu juga harus mendapat penjelasan atau keterangan mengenai asal, tradisi suku mana, adat siapa sampai dengan hal terkait lainnya. Hal ini sengaja dilakukan untuk memberikan informasi yang utuh tentang kearifan budaya lokal di tanah Minang.
Tari Tradisional Sumatera Barat
Tarian tradisional itu selain sebagai media hiburan, ada juga tarian yang mengandung banyak nilai sehingga hal ini bisa di gali dari tarian daerah Sumatera Barat. Salah satunya yaitu nilai sejarah yang harus terus dipelajari oleh generasi bangsa saat ini dan masa yang akan datang. Uniknya lagi, ada beberapa tarian tradisional tersebut menjadi sarana untuk menarik wisatawan luar (mancanegara) berdatangan, baik skala domestik maupun internasional. Tidak jarang jika mereka datang karena rasa penasaran dengan informasi sosial budaya yang didapat melalui obrolan orang-orang atau sekedar membaca dari internet atau komunikasi daring saja.
Dengan mengenal sebuah tarian daerah yang ada di Sumatera Barat, maka secara langsung kita itu ikut melestarikan eksistensi budaya yang ada di Indonesia. Mengapa demikian? Karena tarian tradisional ini merupakan bagian dari budaya Indonesia. Sumatera Barat adalah salah satu wilayah bagian dari provinsi yang masuk dari peta Negara Indonesia , yaitu di pulau Sumatera. Beberapa waktu yang lalu, kami sudah menulis mengenai hal tarian daerah yang ada di Wilayah lainnya seperti Sumatera Utara di beberapa media yang lainnya. Dengan kehadiran informasi ini guna melengkapi artikel yang sebelumnya.
Terkhusus mengenai budaya yang ada di Sumatera Barat, yang mana di wilayah ini memiliki ibukota bernama Padang, maka dikenal dengan sebutan Kota Padang. Seperti halnya bahwa kami pernah mengulas mengenai jenis alat musik tradisional yang ada di Sumatera Barat dan juga rumah adat yang ada di Sumatera Barat. Keduanya merupakan sebuah informasi yang tidak kalah menariknya dan masih berkaitan dengan tarian Sumatera Barat.
Dengan demikian, keunikan dan kekaguman itu tentunya akan hadir saat sahabat mengetahui secara lengkap mengenai ragam tarian adat daerah yang ada di Sumatera Barat. Baiklah, tanpa memperpanjang kalimat pengantar ini lagi. Berikut dibawah ini adalah Tarian Daerah yang ada di Sumatera Barat yang sangat penting untuk diketahui:
Tarian Daerah yang ada di Sumatera Barat :
1. Tarian Baralek Gadang
Tari tradisional yang pertama yautu Tari Baralek Gadang. Tari ini menceritakan tentang kehidupan masyarakat suku Minang, dari kehidupan dikegiatan sehari – hari mulai dari rumah sampai turun kesawah bertanam padi, memanen padi dan menumbuk padi sampai makan bajamba. Tarian Baralek Gadang ini pada umumnya dilakukan guna menyambut atau merayakan suatu momentum penting yang ada di dalam kehidupan Masyarakat Minang. Bisa seperti acara Pernikahan atau hajatan lainnya yang mana itu dianggap penting.
2. Tari Piring
Tari Piring (Tari Piriang) adalah salah satu seni tari tradisional di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat.
Kenapa disebut Tari Piring? Karena Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai media utama. Piring-piring tersebut kemudian diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan. Tari Piring merupakan sebuah simbol masyarakat Minangkabau. Di dalam tari piring gerak dasarnya terdiri daripada langkah-langkah Silat Minangkabau atau Silek.
Konon, tari Piring ini merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang kemudian diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis.
Setelah masuknya agama Islam ke Minangkabau, tradisi tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa. Akan tetapi, tari tersebut digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara keramaian.
Ketika dimainkan, tarian Piring diiringi oleh alat musik Talempong dan Saluang. Jumlah penari biasanya berjumlah ganjil yang terdiri dari tiga sampai tujuh orang. Kombinasi musik yang cepat dengan gerak penari yang begitu lincah membuat pesona Tari Piring begitu menakjubkan.
3. Tarian Indang Minangkabau
Tari Indang juga dikenal dengan tari Dindin Badindin adalah salah satu tarian khas pesisir Pariaman, Sumatera Barat. Gerakan tari yang tegas serta diiringi dengan tuturan lisan ini sekilas mirip dengan tari saman (Aceh). Namun gerakan tari Indang lebih variatif dan sarat akan nilai da’wah Islam.
Tari Indang sebenarnya merujuk pada alat musik tradisional menyerupai Rebana, namun berukuran lebih kecil (sekitar 18 – 25 cm). Ini pula yang menjadi pembeda antara tari Indang dengan Tari Saman. Jika tari Saman menggunakan pelafalan serta bunyi-bunyian A Capella yang berasal dari tepuk tangan dan anggota badan, Tari Indang banyak menggunakan Indang sebagai pengatur tempo musik.
Tari Indang dulunya dimainkan oleh pemuda – pemuda selepas mengaji di surau-surau. Nyanyian disesuaikan dengan tujuannya sebagai sarana pendidikan dan dakwah Islam. Ketika masa-masa berikutnya barulah kemudian tarian ini berkembang menjadi tari yang sifatnya hiburan, tanpa menghilangkan sisi dakwah tentunya.
4. Tarian Rantak Minangkabau
Tari Rantak mempunyai gerakan sangat dinamis, dan gerakanya juga terinspirasi dari Pencak Silat. Tarian ini merupakan salah satu tarian yang mengedepankan dan menegaskan ketajaman gerakan si penari, keindahan Tarian ini bukan hanya terdapat pada gerakanya saja, tetapi juga pada kerentaka penari yang menimbulkan bunyi dari hentakan kaki yang selaras dengan ketegasan gerakan.
Tari rantak ini biasanya ditarikan oleh beberapa orang laki-laki dan perempuan dengan menggunakan pakaian yang berwarna merah serta emas, dengan dikombinasikan dengan pakaian yang warnanya cerah, musik yang dinamis serta gerakan yang kuat dan tajam ditambah dengan hentakan kaki, Tari Rantak ini akan menghipnotis mata para penonton yang melihatnya.
5. Tari Galombang Minangkabau
Tari Galombang Minangkabau adalah suatu jenis tarian yang dimainkan untuk upacara dalam tradisi adat maupun acara perkawinan . Tarian ini biasanya dimainkan oleh sepuluh orang atau lebih yang dibagi dalam dua kelompok. Masing-masing kelompok berperan sebagai rombongan pengawal.
Jika rombongan tamu utama maupun tuan rumah yang mengadakan perjamuan datang maka akan didahului oleh panari galombang yang melangkah bagaikan pamain silat. Setiap membuat langkah maju, panari akan bertepuk tangan, sahingga gerakan panari ini berbentuk dua pasukan yang akan berperang.
6. Tari Alang Babega Minangkabau
Tari yang berasal dari kata “tuturan alang bebaga” merupakan tarian tradisional Sumatera Barat Khas minangkabau yang dipengaruhi oleh suku Mentawai. Tarian ini melambangkan burung elang yang hidup di pohon lalu terbang tinggi menaungi langit dengan mengepakkan sayapnya untuk mencari mangsa, kemudian menukik tajam, dan membunuh mangsa.
7. Tari Ambek-Ambek Koto Anau
Tari Ambek-Ambek koto anau adalah tari yang berasal dari daerah Koto Anau, Lembang Jaya, Solok, Sumatera Barat. Tarian tersebut merupakan mimik dari anak-anak ketika mereka bermain, bergelut atau bercanda, pura-pura berkelahi. Tarian dilengkapi dengan menggunakan gerakan pencak silat, atau merupakan olah gerak dan rasa sebagai satu bentuk materi permainan anak Nagari Minang.
8. Tari Barabah
Merupakan tarian tradisional Sumatera Barat yang menggunakan gerakan pencak silat dengan iringan drum atau talempong. Tari barabah minimal dilakukan oleh dua orang yaitu laki-laki dan perempuan. Peralatan yang diperlukan untuk tari barabah adalah pakaian adat dan belati.
9. Tari Kain Paisia Selatan / Selendang Minang
Nama tari Kain Paisia Selatan berasal dari nama lokasi tari tersebut yaitu di Salido Ketek, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Sebenarnya asal usul asli dari tari ini adalah dari daerah Darek, namun lebih populer di pesisir selatan. Tari ini dapat dilakukan oleh dua orang, yaitu penari dan pemusik. Tarian tradisional sumatera barat ini diiringi oleh musik gendang. Alat yang digunakan adalah kain khusus yang berbentuk seperti selendang. Penari menggunakan kain tersebut dan memainkannya selama menari.
10. Tari Kiek Gadih Minang
Merupakan kreasi dari tarian tradisional sumatera barat yang mengangkat unsur-unsur gerakan tarian tradisi Minang lainnya. Tarian yang dilakukan kelompok ini menceritakan akan kesibukkan gadis-gadis Minang pada waktu pagi hari ketika bersiap-siap melakukan aktifitas dan menuju masjid.
11. Tari Lilin
Tari lilin ini sangat identik dengan cerita rakyat Minang yang menjadi asal usul dari tari lilin. Ceritanya mengisahkan seorang gadis yang mengalami permasalahan ketik ditinggal oleh kekasihnya, ia kehilangan cincin tunangannya. Gadis tersebut menggunakan lilin yang ditempatkan pada piring untuk mencari cincin tersebut. Gerakannya yang gemulai dan indah ketika mencari cincin menjadi sumber asal-usul tari lilin.
12. Tari Paten
Tarian yang dilakukan masyarakat Minang untuk menyambut panen padi. Gerakan-gerakan dalam tarian ini adalah gerakan yang dilakukan para petani ketka mereka mencangkul, membajak dan memanen padi mereka.
13. Tari Pasambahan Minang
Tarian tradisional ini dilakukan khusus sebagai suatu acara penyambutan kepada tamu yang penting yang berasal dari jauh. Contoh situasi lainnya dimana tari dilakukan adalah ketika pengantin pria datang ke rumah pengantin wanita. Keunikan dari tarian tradisional pasambahan adalah alat yang digunakan dalam tariannya. Alat beranama Carano adalah alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk menyerepuai sebuah mangkuk. Carano akan menampung berbagai macam sesajian. Contohnya adalah sirih, rokok, dan barang lainnya yang akan diberikan kepada tamu, yaitu pengantin pria dan keluarganya.
15. Tarian Piring Kubu Durian Padang
Tari Piring Kubu Durian Padang memiliki sedikit perbedaan dengan tari piring pada umumnya. Tari piring kubu durian padang berasal dari padang, Sumatera Barat. Tarian ini diiringi oleh alat musik khas yaitu Talempong, sebuah alat musik mirip gong. Perbedaan Talempong dan Gong adalah ukurannya yang kecil dan diletakan diatas wadahnya.
16. Tari Tudung Saji Minangkabau
Tarian tradisional Sumbar ini menggunakan tudung saji sebagai alat utama dalam tariannya. Musik pengiringnya adalah musik melayu yang khas. Tari tudung saji minangkabau pernah masuk ke ajang internasional yaitu Pasar Malam Asia Eindhoven pada 6 Juli 2008.
17. Tarian Rancak Minangkabau
Tari Rancak ini terkenal akan keindahan dan ketegasan dalam gerakannya. Pada umumnya tari rancak diperankan oleh perempuan Minang menggunakan pakain berwarna cerah. Ada tujuan dari tarian ini, yaitu untuk menunjukkan selain dirinya yang tegas, bahwa dirinya juga anggun. Gerakan tari Rancak akan menimbulkan bunyi yang membuat suasana menjadi rancak, yang berarti bagus / elok.
18. Tari Randai
Randai merupakan hasil perpaduan Kaba dan Silek yang dipersatukan dengan gerakan dan syair Gurindam yang indah. Kaba dan Silek merupakan bahasa Minangkabau. Kaba berarti kabar atau berita yang disampaikan oleh para pengelana, kaba dapat mencakup berita mengenai ilmu, moral, dan agama. Silek berhubungan erat dengan keahlian seseorang dalam silat dan bela diri.
19. Tari Sabalah
Tari Sabalah menggambarkan kehidupan dan martabat perempuan di Minang Sumatera Barat. Selain itu tari sabalah juga sebagai rasa syukur ketika hujan turun membasahi semua ladang sebagai berkah untuk manusia.
Arti dari Sabalah adalah Sebelah, karena hanya menggunakan piring di sebelah tangan saja. Gerakan tari Sabalah dinamis dan Lincah dan dilakukan oleh wanita yang anggun dan gagah.
20. Tari Sinar Riau
Tari Sinar Riau adalah tarian tradisional Sumatera Barat. Cipt. Ajis St. Sati. Tari sinar riau tidak menggunakan alat khusus untuk tariannya, selain pakaian adat. Gerakan umumnya gemulai dan diiringi dengan musik yang dinamis.
21. Tari Tempurung
Tari Tempurung merupakan tarian yang menggunakan tempurung sebagai properti tariannya. Tarian tradisional Sumatera Barat ini diperkenalkan oleh Ali Muhammad sekitar tahun 1952. Popularitas tari tempurung berkembang sampai ke Nagari Ayei Dingin Padang Sibusuk tahun 1970 hingga 1980. Perkembangan tersebut menurun pada tahun 1990 sampai sekarang, masyarakat di Kanagarian Batu Manjulur tidak lagi menarikan tarian tersebut.
Tari tempurung pada umumnya ditujukan sebagai hiburan dan media komunikasi bagi masyarakat Batu Manjulur. Tari Tempurung menggunakan busana khas Minangkabau berwarna hitam. Kurang minatnya generasi muda untuk mempelajari tari tradisional membuat Tari Tempurung saat ini kurang eksis di masyarakat Kanagarian Batu Manjulur.
22. Tari Payung
Tarian tradisional dari Sumatera Barat yang dilakukan sebagai ungkapan kasih sayang kepada seorang kekasih. Payung dalam tari payung menjad lambang perlindungan terhadap kekasihnya. Tari payung sering dilakukan secara berpasang-pasangan karena unsurnya yang romantis. Alat lain selain payung adalah selendang yang dapat dipakai wanita, sedangkan payung dipakai pria. Tari payung pada umumnya dibawakan dengan musik dinamis untuk memeriahkan acara seperti pesta, pameran, dan lain sebagainya.
Oke, Kami rasa cukup untuk penyampaian informasi tarian daerah Sumatera Barat beserta penjelasannya. Terkait dengan tarian daerah lain, Anda bisa dengan mudah membaca pada blog ini tarian adat Papua.
Oh iya, jika Anda hendak menuju daerah Sumatera Barat dan membutuhkan alat transportasi darat, silahkan baca daftar lengkap rental mobil Padang.