20 Tari Tradisional dari Jawa Tengah Lengkap dengan Gambar dan Penjelasannya
Tari Tradisional dari Jawa Tengah Lengkap dengan Gambar dan Penjelasannya - Suku Jawa merupakan suku mayoritas dalam masyarakat Indonesia. Budaya Jawa sendiri terdiri dari banyak unsur yang menyusunnya, salah satunya adalah tarian tradisional, karena budaya Jawa merupakan budaya yang paling sering dikenal tentang tarian tradisionalnya. Banyak tarian di Jawa Tengah yang juga dibawakan oleh anak-anak. Hal ini sangat bagus karena sejak dini mereka sudah dikenalkan dengan adat istiadat Indonesia, salah satunya adalah tari tradisional.
Tari Tradisional dari Jawa Tengah
Karena itu sangat penting bagi pengetahuan anak-anak agar mereka mengetahui tentang budaya yang ada di Indonesia. Jangan sampai anak-anak jaman sekarang hanya memahami budaya yang berasal dari luar negeri. Tidak hanya sebagai nilai keindahan dalam gerak, namun tari juga memiliki nilai fungsi di setiap daerahnya. Ada tari tradisional Jawa Tengah yang dijadikan sebagai tarian untuk menyambut tamu baik dari luar daerah, maupun dari luar negeri.
Daftar Tari Tradisional dari Jawa Tengah:
1. Blambangan Cakil
Tarian Blambangan Cakil merupakan salah satu tarian yang mengadopsi cerita pewayangan. Dalam tarian ini pesan dari budaya yang bersumber dari agama Hindu sangat kental. Hal ini terbukti karena adegan tersebut diadaptasi sebagai tarian "War of Flowers" di mana para ksatria dan raksasa saling bertarung, melambangkan pertempuran antara yang baik dan yang jahat.
Kemudian karakter ksatria biasanya mengambil karakter Arjuna sebagai pahlawan kebaikan dan sosok raksasa adalah cakil yang menggambarkan kejahatan dengan menggambarkan gerakan tarian yang kasar dan galak. Kemudian pesan moral yang dapat diambil dari tarian Blambangan Cakil adalah bahwa setiap kejahatan yang ada di muka bumi pasti pada akhirnya akan selalu tetap dikalahkan oleh kekuatan kebaikan, sekuat apapun kejahatan menguasai segalanya.
2. Tari Gambyong
Tarian ini berasal dari Surakarta, Jawa Tengah dan merupakan tarian perpaduan antara tari rayat dan tari keraton. Menurut sejarah, nama Gambyong sendiri diambil dari pencipta tarian ini sendiri, seorang Waranggana atau wanita yang ahli dalam menari yaitu "Mas Ajeng Gambyong".
Gerak tari Jawa Tengah berpusat pada gerak kaki, badan, lengan dan kepala yang digerakkan secara halus dan terkontrol. Selain itu gerakan mata yang selalu mengikuti kemana saja gerakan tangan menambah kesan harmoni pada tarian ini. Gerakan lembut dan anggun yang dilakukan para penari merupakan simbol yang mencerminkan karakter wanita Jawa Tengah yang memiliki karakter lemah lembut dan anggun.
3. Tari Sintren
Tari Sintren merupakan salah satu tarian yang berkembang di pesisir Pantau Utara Jawa yang meliputi Brebes, Pemalang, Banyumas, Pekalogan dan pesisir utara Jawa Barat seperti Indramayu, Majalengka, Cirebon. Maka Tari Sintren ini merupakan salah satu tarian misterius yang masih berhubungan dengan kesurupan dan masih berkembang hingga saat ini. Kemudian saat pertunjukan dimulai, penari Sintren selalu memakai kacamata hitam.
Rasa percaya yang muncul di masyarakat bahwa saat menari mata penari Sintren akan berubah warna menjadi putih dan karena alasan estetika digunakan kacamata hitam agar menutup mata penari agar tidak menakut-nakuti penonton yang sedang menonton pertunjukan. terutama untuk anak-anak. Tari ini diiringi oleh musik yang berasal dari alat musik gamelan.
4. Menari berpasangan
Tari berpasangan merupakan salah satu bentuk tarian yang dimainkan oleh dua orang penari, baik yang berjenis kelamin sama maupun lawan jenis. Gerakan-gerakan tarian tersebut saling melengkapi dan melengkapi serta terjadi interaksi antara satu penari dengan penari pasangannya sehingga terjadi respon dan kesesuaian gerak yang baik.
Ada beberapa kelompok tari berpasangan, yaitu tari pasangan putra dan putri, tari pasangan putri halus, tari berpasangan wanita yang lincah, tari pasangan pria halus, dan tari pasangan pria gagah. Dalam tari berpasangan ini tidak hanya terdapat satu penari groub, bahkan terdapat beberapa penari groub pada satu panggung yang sama agar unsur-unsur tariannya bisa terlihat lebih indah dan bagus.
5. Tari serimpi
Tari Serimpi merupakan salah satu bentuk penyajian tari klasik Jawa dari tradisi Kesultanan Mataram dan dilanjutkan dengan pelestarian dan pengembangannya hingga saat ini oleh keraton peninggalannya di Jawa Tengah yaitu daerah Surakarta. Jenis tarian yang masih berada di kawasan keraton Surakarta ini masih dilestarikan oleh warga sekitar keraton.
Sebagai salah satu karya tari tertua di tanah jawa, tari serimpi memiliki beberapa unsur unik di dalamnya yang menarik untuk diulas. Berikut penjelasan dan gambaran umum tentang keunikan tari serimpi yang diuraikan di bawah ini.
Dilayani oleh empat penari
Keunikan tari serimpi pertama yang menjadi ciri khas karya tari daerah Jawa Tengah adalah kondisi dimana tari ini dibawakan oleh empat orang penari yang melakukan gerakan tari yang anggun dan menggambarkan beberapa ciri seperti kesopanan, kehalusan pikiran, dan lemahlembu penarinya. .
Tarian yang memiliki kedudukan khusus di istana
Tari Serimpi merupakan salah satu tarian istana yang memiliki kedudukan khusus sejak jaman dulu hingga sekarang. Karena kedudukan ini maka tari serimpi tidak dapat disandingkan dengan jenis tari keraton lainnya karena sifatnya yang sakral.
Hanya dilakukan oleh yang terpilih
Nah kawan-kawan, keunikan dari tari serimpi ini adalah di pentas hanya dibawakan oleh 4 orang penari, selain itu tari serimpi tidak sembarang orang yang disuruh tampil, hanya saja orang suci yang bisa mempertunjukkannya. Dan pemilihan orang yang dapat menjadi penari dalam tarian serimpi ini dirahasiakan oleh pihak keraton dan menjadi hak penuh pihak keraton untuk menentukannya.
Perkembangan tari serimpi sangat beragam
Tari Serimpi merupakan salah satu tarian keraton yang memiliki perkembangan dan beragam jenis Di dalam lingkungan keraton, tari serimpi memiliki beberapa jenis yang berbeda antara kesultanan Yogyakarta dan kesultanan Surakarta. Jika di kesultanan Yogyakarta jenis tarian serimpi yang ada antara lain serimpi babul Layar, serimpi dhempel, dan serimpi genjung. Sedangkan di Keraton Surakarta, tari srimpi terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain serimpi keruh dan bondan serimpi.
Inilah yang disebut perkembangan berbagai tari serimpi. Tampak jelas perbedaan antara tari serimpi dari kesultanan Yogyakarta dan kesultanan Surakarta, namun walaupun berbeda dengan kedua kesultanan tersebut, namun tari serimpi tetap mengandung unsur-unsur instrumental yang sangat indah.
6. Tari Gambong
Adalah salah satu jenis tarian Jawa klasik yang berasal dari daerah Surakarta dan juga biasanya dibawakan untuk pertunjukan atau penyambutan tamu. Gambyong bukanlah tarian tunggal melainkan terdiri dari berbagai koreografi, yang paling terkenal di antaranya adalah Tari Pareanom Gambyong dan Tari Gambyong.
Meski banyak ragamnya, namun tarian ini memiliki gerakan dasar yang sama yaitu gerakan tari tayub. Pada dasarnya gambyong dibawakan untuk penari tunggal, namun sekarang lebih sering dibawakan oleh beberapa penari dengan menambahkan unsur pemblokiran panggung sehingga melibatkan garis dan gerakan yang besar.
7. Tari Bedhaya Ketawang
Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian yang memiliki arti di setiap kata. 'Bedhaya' yang artinya seorang tari wanita dan 'ketawang' yang artinya langit. Bila disatukan Bedhaya Ketawang artinya penari wanita dari kraton langit. Nah yang membedakan tarian ini dengan tarian lainnya adalah tarian ini dibawakan untuk acara-acara resmi saja yang bertujuan untuk menghibur, dan pada dasarnya tarian ini diambil dari cerita Nyai Roro Kidul.
Pakaian para tarinya juga biasanya menggunakan pengantin adat Jawa, dimana penarinya memakai lilitan besar, dan aksesoris jawa berupa centhung, saajar jeram sisir, dhadha, garudha mungkur, dan cundhuk mentul. Dan biasanya musik yang mengiringinya adalah musik Gamelan Jawa.
8. Tari Bondan Payung
Tari Bondan Payung merupakan salah satu tarian yang menceritakan tentang seorang ibu yang sangat mencintai anaknya. Sehingga tariannya terbilang sederhana. Ciri khas dari tarian ini adalah para penarinya yang selalu membawa boneka bayi, kendi, dan payung. Kostum yang digunakan untuk tari ini adalah pakaian adat Jawa. Sesuai perkembangan jaman tari Bondan dibagi menjadi 2 yaitu tari Bondan Mardisiwi, Bondan Tani dan tari Bondan Cindogo. Dan musik yang digunakan adalah musik Gending.
9. Tari Beksen Wireng
Tarian Beksan Wireng merupakan salah satu tarian yang berasal dari Jawa Tengah dan tujuan dari tarian ini adalah untuk menyemangati para pendekar yang sedang berlatih. Hal ini terlihat dari gerakan para penari pemberani yang membawa tombak dan tameng. Karena tarian ini memang mengandung tema perang. Biasanya tarian ini ditarikan oleh para pria dan menggunakan kostum layaknya seorang prajurit kerajaan.
10. Tari Ebeg atau Kuda Lumping
Tarian tradisional berikut adalah Tari Ebeg atau Tari Kuda Lumping yang biasanya menggunakan boneka kuda, dan juga dengan cambuk atau pakaian seperti baju kuda. Tarian ini tidak harus dipelajari, cukup bergoyang mengikuti aliran musik. Ada beberapa syarat yang harus disediakan selama pertunjukan ini seperti persembahan dan makan.
Hal ini diperlukan karena para penari cenderung kerasukan makhluk halus dan memakan barang-barang lokal, dan biasanya benda yang dimakan adalah pecahan kaca, lampu pecah bahkan paku pokok yang dimakan merupakan benda yang jarang dimakan manusia pada umumnya yaitu benda. dimana sangat berbahaya. Musik dibalik tarian ini adalah gamelan Banyumasan, Bendhe dan Gendhing.
11. Kethek Ogleng atau Tari Anoman Ogleng
Tarian Kethek Ogleng atau Anoman Ogleng merupakan tarian yang sangat unik dimana tarian Kethek Ogleng berasal dari bahasa jawa yang artinya 'kethek' yang artinya monyet. Sedangkan Ogleng diambil dari suara latar tarian ini yang terdengar seperti Ogleeeng ... Ogleeeng ...
Bercerita tentang monyet yang dijelma oleh Raden Gunung Sari dalam cerita Panji dalam upaya menemukan Dewi Sekartaji yang menghilang dari istana. Untuk mengelabui warga agar bebas keluar masuk desa dan hutan, Raden Gunung Sari disulap menjadi monyet putih yang lincah dan lucu.
Oleh karena itu penari selalu bertopeng seperti monyet, berpakaian seperti monyet, dan semua gerakan penarinya sama atau persis seperti gerakan monyet pada umumnya, tidak ada gerakan khusus untuk tarian ini, penari sangat menikmati dan menari. seperti monyet. Biasanya penari kethek ogleng akan mengajak salah satu penonton untuk menari bersama, tidak hanya itu penari biasanya juga menggoda penonton, bahkan ada yang berfoto selfie.
12. Tari Sinten
Tarian Tradisional Berikutnya adalah Tari Sinten dimana Asul - saran dari Tari Sintren. Merupakan kisah cinta antara seorang gadis bernama Sulasih dan Raden Sulandono karena hubungan mereka tidak disetujui oleh orang tuanya. Akhirnya, Raden Sulandono memutuskan pergi sendiri dan bersemedi di tempat yang sunyi sedangkan Sulasih memilih menjadi penari.
Tari Sintren merupakan salah satu tarian misterius dan sakral di Jawa Tengah yang dikaitkan dengan kesurupan sang penari dan masih berkembang hingga saat ini. Saat tampil penari Sintren selalu memakai kacamata hitam. Terdapat kepercayaan masyarakat bahwa saat menari mata penari Sintren memutih dan demi estetika digunakan kaca mata hitam untuk menutupi mata penari agar tidak membuat takut penonton. Pertunjukan tari Sintren diiringi oleh seperangkat alat musik tradisional Indonesia yang disebut Gamelan.
13. Tari Ronggeng
Tarian ini berasal dari Jawa Tengah yang berkembang menjadi masyarakat Jawa Barat. Dan rentang waktu memiliki kemungkinan zaman kuno.
Kemudian relief di bagian Karmawibhanga pada abad VIII Borobudur melambangkan pemandangan perjalanan grup hiburan dengan penari dan pemusik wanita. Gerakan tarian ini lebih ekspresif bahkan diarak hingga eksotik.
14. Tari Kretek
Tarian ini berasal dari Kudus, Jawa Tengah. Tarian ini bercerita tentang para pekerja bersama dengan rokok kreteknya. Inilah yang dicetuskan oleh Kudus yang terkenal dengan industri rokok kreteknya. Dan menjadi penopang perekonomian masyarakat setempat.
Pada saat tarian ini belum dikenal dengan nama Tari Kretek, Tarian ini bernama Tari Mbatil. Seiring berjalannya waktu Nma Mbatil berubah menjadi seorang Kretek, hal ini dikarenakan gerakan di dalamnya mengacu pada gambaran utama yang sama melalui tarian itu sendiri. Tarian ini merupakan tarian yang sudah dikenal sejak tahun 1985.
15. Tari Kukila
Dulunya tarian ini menggunakan hewan untuk ide dasar atau gagasan sebuah tarian. Kemudian hewan yang dijadikan idenya adalah gerakan burung. Gerakan utama tari Kukila menggambarkan tingkah laku burung yang sangat dinamis, lincah dan lincah.
16. Tari Topeng Ireng
Tarian ini digunakan sebagai sarana pelatihan bela diri. Tarian ini berkembang di lereng Merbabu, Magelang. Tarian ini memiliki pesan yang bijak dalam setiap gerakannya, salah satunya adalah nasehat tentang kebaikan hidup.
17. Tari Rancak Denok
Tarian ini mengambil ide dari berbagai macam tarian yang menggunakan topeng saat tampil dan topeng menjadi properti dalam tarian ini.
Rancak artinya dinamis dan cepat, kemudian denok artinya wanita. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Tari Rancak Denok memiliki gerakan yang cepat dan dinamis serta dibawakan oleh wanita.
18. Tari Wira Pratiwi
Tarian ini berasal dari Jawa Tengah dan menggambarkan kepahlawanan para pendekar wanita Jawa. Tarian ini dibuat oleh Bagong Kussudiarjo, dalam seni tari ini merupakan wujud dari semangat pengabdian pada bela negara. Dalam tari Wira Pratiwi, gerakan yang dinamis melambangkan ketangkasan, ketegasan dan ketangguhan pendekar wanita dalam bela negara.
19. Menari Jlantur
Tari jlantur merupakan tarian yang berasal dari boyolali jawa tengah. Biasanya tarian ini dimainkan oleh sekitar 40 penari pria. Kemudian tarian ini memiliki khasiat yang tidak lain adalah kuda tiruan, serta ikat kepala pada masing-masing penarinya.
20. Tari Prawiroguno
Tarian ini berasal dari Jawa Tengah yang menggambarkan kondisi perang pada masa penjajahan. Gerakan tari yang satu ini sangat dinamis dengan penari yang mengenakan kostum seperti sedang berperang dan berpegang teguh pada properti senjata perang tradisional seperti tombak atau perisai.