200 Pantun Kanak-Kanak Seru dan Sangat Menghibur Hati
Pantun Kanak-Kanak Seru dan Sangat Menghibur Hati untuk anak SD kelas 4, 5, 6 dan ini Pantun 4 Bait - Halo sobat pintarsiana, pada kesempatan ini saya akan berbagi kembali sebuah pantun yang sangat seru. Sanking serunya pantun ini akan membuat kalian ngakak tak berhenti. Pantun ini adalah pantun jenaka dengan tema anak-anak. Jadi pantun ini dibuat sengaja ditujukan kepada anak-anak agar mereka mendapatkan hiburan sekaligus pendidikan dari isi pantun tersebut.
Pantun Kanak-kanak
Nah, buat kalian para penggemar pantun maka dapat menikmati kumpulan pantun kanak-kanak yang super seru ini pada pemabahsan ini. Jadi dalam hal ini jangan kalian lewatkan dan jangan kalian sampai tidak fokus dengan apa yang kalian klik. Karena disini sudah saya siapkan beberapa ratus bait pantun kanak-kanak yang super seru, untuk itu yuk di simak pada pembahasannya berikut ini!
Pantun Kanak-kanan Lucu Menghibur
Beli baju beli kain,
Jalan kaki jauh ke pasar.
Maksud hati ingin bermain,
Apa daya harus belajar.
Batu gasing cepat berputar,
Menulis sabda dalam lontar
Di waktu kecil rajin belajar,
Akan senang di waktu besar.
Sungguh luas selat Malaka,
Perahu besar membawa peti.
Cobalah engkau terka,
Binatang apa tanduk di kaki.
Rumah jauh di Batu Kampar,
Naik kuda susah terkejar.
Dari mana datangnya pintar,
Dari ketekunan dalam belajar.
Lihat pagi sudah terang,
Angin meniup pohon ilalang.
Bagaimana hati tak girang,
Melihat ayah sudah pulang.
Pohon tinggi jadi tiang,
Layang-layang ditarik benang.
Ayah kami sangat sayang,
Membuat hati sangat senang.
Burung bangau turun ke rawa,
Anak sekolah membawa pena.
Bagaimana tidak tertawa,
Pakai baju tak pakai celana.
Si buaya mengejar kancil,
Istana raja tak berpintu.
Belajar di waktu kecil,
Bagai mengukir di atas batu.
Kain panjang kain batik,
Lama terpakai jadi lusuh.
Ingin jadi kakak yang baik,
Adik manis mesti diasuh.
Udara segar di waktu pagi,
Datang surya tak ada awan.
Anak baik suka berbagi,
Hati mulia sifatnya dermawan.
Batu batu jatuh terbelah,
Kelapa habis dimakan tupai.
Minta maaf kalau bersalah,
Itulah tanda anak yang pandai.
Jalan-jalan ke Imogiri,
Tempat orang memetik bunga.
Jangan suka menyimpan iri.
Nanti bisa masuk neraka.
Samudra Pasari Selat Malaka,
Perahu besar milik Hang Tuah.
Kalau kau pandai cobalah terka,
Dimasukan keluar benda apakah?
Jawaban: kancing baju.
Hitam warna burung gagak,
Burung kecil sangat pintar.
Kakinya satu berdiri tegak,
Kepala besar suka berputar.
Mata mengantuk langsung terpejam,
Sudah tidur semua terlupa.
Matanya satu kakinya tajam,
Cobalah tebak benda apa?
Daun jatuh dengan melayang,
Hujan jatuh di atas batu.
Memakan tiada kenyang,
Sudah makan jadilah abu.
Jika terbang burung camar,
Akan mengepak dua sayapnya.
Jika kamu memang pintar,
gajah paling besar apanya?
Minum kopi beli di kedai,
Hangat hangat gorengan ikan.
Jika kamu mengaku pandai,
Buah apa tak bisa dimakan?
Kelapa tua mana tupainya,
Melompat jauh ke pucuk bunga.
Memetik mangga pada tangkainya,
Memetik rindu di pohon cinta.
Badan sakit belum sembuh,
Badan tua makin rapuh.
Meski jauh rela kutempuh,
Demi mendapatkan kasih yang utuh.
Kulit bambu untuk sembilu,
Untuk memasak ikan betutu.
Air mengalir dari hulu,
Kemana pula mengalir cintamu itu?
Bukit berbunga banyak duri,
Embun datang di waktu pagi.
Sakit bukan tertusuk duri,
Sakit karena ditinggal pergi.
Pergi ke kampung naik pedati,
Pedati ditarik hewan sapi.
Luka di tangan bisa terobati,
Luka di hati ke mana obat dicari?
Jangan menulis di atas kaca,
Mari menulis di atas meja.
Untuk apa menangis karena cinta,
Lebih baik menangis karena dosa.
Air mengalir dari pancuran,
Tempat minum anak rusa.
Untuk apa berpacaran,
Itu hanya menambah dosa.
Jangan menambal dinding kayu,
Rekatkan dengan besi paku.
Jangan menggombal jangan merayu,
Kalau kau siap, pinanglah aku.
Dari kebun memetik sayur,
Sayur dimasak banyak gizinya.
Tak enak makan tak enak tidur,
Teringat kekasih jauh di sana.
Angin bertiup dari barat,
Bertiup sebentar hanya lewat.
Rindu ini begitu berat,
Hendak dilepas jua tak kuat.
Apa tanda durian tua,
Aroma wangi, buahnya jatuh.
Apa tanda jatuh cinta,
Kalau jauh merasa rindu.
Dari gerimis menjadi hujan,
Hujan turun amat derasnya.
Ingin kulamar gadis pujaan,
Sayang aku orang tak punya.
Pagi hari udara menderu,
Memancing di sungai dapat kerapu.
Gadis manis berkerudung biru,
Betapa cantik kalau tersipu.
Baju batik kain cindai,
Hendak dipakai di malam hari.
Sudah cantik anaknya pandai,
Laksana bunga mekar bersemi.
Hari hujan suasana sendu,
Hanya memandang ikan di kolam.
Tak tahan menahan rindu,
Cinta terpendam jauh di dalam.
Kayu jati untuk pintu,
Dari pantai membawa kerang.
Hati ini merasa rindu,
Sayang rindu masih terlarang.
Untuk apa jadi biduan,
Hanya berdengan satu nyanyian.
Duduk manis di peraduan,
Kursi pengantin jadi impian.
Hari dingin sangat terasa,
Minum jahe hangat rasanya.
Betapa ingin cepat berjumpa,
Obati rindu di dalam dada.
Hari senja hari petang,
indah cahaya membuat takjub.
Tinggi kelapa karena batang,
Tinggi hati karena ujub.
Sepeda berjalan di atas roda,
Kaki mengayuh sepeda membawa.
Banyak belajar di waktu muda,
Jangan menyesal di waktu tua.
Bendera raja selalu berkibar,
Pujangga menulis dengan pena.
Siapa insan bisa bersabar,
tentu sifatnya bijaksana.
Pak kyai pakai sorban,
Menuju masjid ia berjalan.
Orang tua selalu berkorban,
Agar anak dalam kebahagiaan.
Sangat indah bunga taman,
Waktu senja cahaya temaram.
Isi hati dengan iman,
Agar hidup jadi tentram.
Hari panas, anak mimisan,
Perut lapar makan ketan.
Siapa pandai menjaga lisan,
Niscaya selamat seluruh badan.
Buah kenari buah salak,
Beli sekilo di pasar pagi.
Jangan jadi orang galak,
Nanti teman akan pergi.
Burung dara burung merpati,
Terbang melayang jauh ke awan.
Jika ingin terhibur hati,
Ingat Tuhan Maha Penyayang.
Awan hitam turun hujan,
Ikan berenang di kolam lebar.
Dunia ini adalah ujian,
Hadapi dengan penuh sabar.
Raja punya banyak tentara,
Dari Barat banyak bekalnya.
Hidup di dunia sementara,
Hidup akhirat untuk selamanya
Kuda jantan suka berkelana,
Jauh ke negeri mengembara.
Aqidah Islam yang utama,
Membuat hidup ringan terasa.
Sangat indah batu kefir,
Jatuh di bawah pohon kecipir.
Di dunia laksana musafir,
hidup sekedar untuk mampir.
Hujan turun tanahnya basah,
Berkumpul air di tengah sawah.
Jangan resah jangan gelisah,
Bahagia itu pilihan utama.
Ayam jantan turun berlaga,
Tanduk indah milik si rusa.
Pandangan mata mesti terjaga,
Jangan terkena maksiat dosa.
Berkicau indah burung tekukur,
Numpang mandi dekat sumur.
Siapa orang pandai bersyukur,
Hidup akan semakin makmur.
Mendaki jauh ke gunung kapur,
Bawa bekal daging kebab.
Kalau hidup selalu kufur,
Diganti nikmat dengan adzab.
Pantun Kanak-kanak Bijak
Kain putih ujungnya berenda,
Kan dijahit dibuat celana.
Sholat jangan ditunda-tunda,
Karena amal yang sangat utama.
Jalan-jalan naik kereta,
Pakai topi di kepala.
Kalau hendak mencari harta,
Niatkan untuk mencari pahala.
Bunga bersemi banyak merekah,
Tempat bermain si hewan lebah.
Siapa orang suka sedekah,
Pasti hidupnya semakin berkah.
Tanam padi di tanah rawa,
Tumbuh subur tiada hama.
Demikian kumpulan pantun tua,
Moga menjadi nasehat tuk bersama.
Kawanku senang jadi yang pertama
Berhasil datang menangkan permainan
Ayo teman main bersama
Berdiam diri tak ‘kan mengasyikkan
Ibu meminta dibelikan lilin
Lalu aku pergi menaiki sepeda
Pergi sekolah pada hari Senin
Berseragam putih merah dilanjutkan upacara
Satu tambah dua sama dengan tiga
Dua tambah dua sama dengan empat
Ramai bermain dan berolahraga
Hati bahagia dan badan sehat
Paman sedang mencabut akar
Dari tanaman yang ada di depan mata
Main bersama tidak boleh bertengkar
Ingat, ini permainan supaya kita tertawa bersama
Tamu datang dengan membawa karung
Lalu ibu membukakan pintu masuk
Sungguh senang menyimak kakung
Berdongeng sampai terbatuk-batuk
Ayah pulang membawa lampu pijar
Adik menyambut dengan berkata ‘hebat’
Memperhatikan ibu guru mengajar
Sungguh bisa membuatku bersemangat
Ibu datang dan bersalaman
Nenek menyambut dengan sangat saksama
Aku datang ke rumah paman
Sungguh senang berlibur bersama
Beli sayur mayur dan kembang kol
Masing-masing jenis membeli dua
Main petak umpet dan main untrakol
Seru sekali hingga kami tertawa-tawa
Belajar kelompok sepekan sekali
Aku senang-senang sambil menyimak
Adik menyanyi nyaring sekali
Kami tertawa terbahak-bahak
Matematika dijelaskan dengan berbagai cara
Malah kami semakin bingung tidak karuan
Anjing tetangga sering bersuara
Sepertinya ingin mencari perhatian
Kepala sekolah datang memberi sambutan
Setiap kali apel hari sabtu
Bibi pulang membawa buah tangan
Kami diberinya satu per satu
Air pantai mengguyur batu karang
Suasananya sungguh menghibur
Hari selasa petugas imunisasi datang
Sejak Sabtu aku tidak bisa tidur
Burung di langit sedang dikejar
Lalu menghilang di tengah hutan
Kakak memang sangat penyabar
Selalu membantu tugas harian
Ke sana ke mari burung melanglang
Di langit luas saling berterbangan
Hati siapa yang tidak senang
Ayah pulang membawa banyak jajanan
Kakak pergi membeli mie yamin
Selesai makan langsung pulang
Setiap kali adik bermain
Selalu saja tertawa riang
Es buah segar bercampur kelapa
Dinikmati bersama di ruang keluarga
Bagaimana aku tak bahagia?
Semester ini berhasil menjadi juara pertama
Selamat sudah menjadi yang pertama
Jangan lupa menyusun kenangan
Berangkat sekolah menaiki sepeda
Sungguh senang bersama teman
Ibu pergi membawa rantang
Mengantarkan makanan ke rumah tetangga
Hari libur sangat panjang
Mari bertamasya dengan keluarga
Kakek pulang sabtu malam
Nenek tinggal di rumah bersamaku
Semangat belajar tak boleh padam
Rajin-rajinlah membaca buku
Bermain basket bersama ibu
Hingga hati berbahagia
Hari libur sangat ku tunggu
Ingin rasanya bertamasya ria
Kakek berbisik suara lirih
Meminta ayah mengantarkan sabit
Jika disuruh memilih
Tamasya ke desa tetap favorit
Rusa betina berbelang kaki
Mati terkena jerat sambat
Orang muda kita sanjungi
Orang yang tua kita hormati
Benih padi sedang ditebar
Burung pematuk sedang dikejar
Ayahku memang sangat penyabar
Jadilah aku anak yang suka belajar
Sepan rumah pohon mangga
Sebelahnya ada pohon suji
Jika ingin masuk surga
Jangan lupa untuk mengaji
Buah apel memang enak rasanya
Apel membuat kita jadi bersemangat
Buanglah sampah pada tempatnya
Agar lingkungan kita jadi sehat
Pergi ke Sawah membawa padi
Sawah dibajak menggunakan sapi
Jadilah anak yang rendah hati
Tentu kamu akan tahu balas budi
Lumba-lumba termasuk jenis ikan pintar
Pandai bermain di lingkaran penuh api
Jika kamu sudah tumbuh besar
Haruslah ingat apa pesan mami papi
Burung gagak makan plastik
Plastik berisi penuh nasi
Membiasakan diri berbuat baik
Pasti akan bahagia disetiap situasi
Burung bangau di tepi pantai
Pantai indah penuh ombaknya
Jadilah seorang anak yang pandai
Pasti akan banyak temannya
Terbang rendah burung kutilang
Hinggap di dahan sambil menoleh
Hatiku senang tidak kepalang
Ayah pulang membawa oleh-oleh
Sapi putih tarik pedati
Pedatinya bergoyang-goyang
Ayah selalu baik hati
Aku ditimang aku disayang.
Rajut kain dengan benang
Rajutnya dengan putri dayang
Ayah pulang hati senang
Wajah ibu juga riang.
Kolang kaling es kelapa
Campur sedikit air nira
Ayah pulang bawa apa
Ayah pulang bawa gembira
Burung dara terbang melanglang
Hinggapnya di pucuk dedahanan
Setiap kali ayah pulang
Selalu saja ada makanan
Burung merpati burung dara
Terbang tinggi jauh melanglang
Hati ini amat gembira
Sebentar lagi ayah pulang
Sapi putih tarik pedati
Pedatinya bergoyang-goyang
Ayah selalu baik hati
Aku ditimang aku disayang
Benih padi sedang ditebar
Burung mematuk sedang dikejar
Ayahku memang sangat penyabar
Jadilah aku suka belajar
Kancil melompat katak heran
Katak lompat pelan-pelan
Sebentar lagi kita liburan
Ingin aku jalan-jalan
Beli penggaris dari mika
Cicak menatap hati merenung
Ke mana yang kamu suka
Liburan ke pantai atau gunung.
Bunga cantik namanya seroja
Hewan cantik namanya rusa
Jalan-jalan ke mana saja
Pergi ke kota atau ke desa.
Empek-empek tambah cuka
Lezat sekali dirasa lidah
Ke kota aku sangat suka
Ke desa juga banyak yang indah.
Pasar baru tempatnya kain
Awas dompet jangan hilang
Desa tempatnya bermain
Seperti bolang berpetualang.
Kain batik banyak sekodi
Perca banyak dalam goni
Turun ke sawah menanam padi
Bermain lumpur seperti petani.
Terbang burung amat rendah
Terbangnya dia ke utara
Sawah itu amat indah
Terhampar bagai selendang sutra.
Enak rasanya es campur
Ditemani dengan rujak
Bermain di tanam lumpur
Naik kerbau yang membajak
Jika petang suasana sepi
Hanya angin yang menderu
Ada juga karapan sapi
Sapi balapan tambah seru
Kancil lompat lewat kawat
Hendak lari membeli jajan
Sapi siapa yang paling kuat
Itulah sapi Mbah Marijan.
Menanam pinang rapat-rapat
Jangan dicabut dengan tangan
Larinya sapi amat cepat
Penunggang jatuh di kubangan
Pohon pinang besar di pangkal
Tempat memanjat hewan kukang
Penontonnya terpingkal-pingkal
Celana penunggang melorot ke belakang.
Wangi nian kembang kenanga
Manalah indah pohon ara
Naik gunung mencari bunga
Hati senang hati gembira
Hujan turun belum reda
Airnya rembes dari talang
Berpetualang selagi muda
Hati bebas seperti elang
Sudah tinggi pohon enau
Sudah terbang burung pelikan
berpetualang ke sisi danau
berenang gembira dengan ikan
Harum sekali mangga kueni
Petik langsung dari dahan
Teman-teman semua berani
Loncat ke danau basah-basahan.
Pantun nasehat anak
Pergi ke sawah menanam padi
Sawah dibajak dengan sapi
Jadi anak yang baik hati
Tentu tahu balas budi.
Lumba-lumba ikan pintar
Pandai bermain lingkaran api
Jika sudah tumbuh besar
Harus taat mami papi.
Burung camar di tepi pantai
Pantai indah banyak ombaknya
Jadilah kamu anak yang pandai
Sudah pasti banyak temannya.
Ke pasar lama menanti
Tunggu ibu beli terasi
Jadilah anak yang baik hati
Agar nanti bisa berprestasi.
Si kancil mencuri timun
Timun hijau warna kulitnya
Jangan sering kamu melamun
Nanti bisa jadi pelupa.
Burung nuri di dalam sangkar
Sangkar dibuat dari bambu
Tidak baik sering bertengkar
Kalah menang jadi abu.
Pakai payung di kala hujan
Kena baju pastilah basah
Kalau ingin lulus ujian
rajin belajar pantang menyerah.
Pergi ke pasar membeli gitar
Membeli gitar di toko depan
Rajin-rajinlah belajar
Agar bermanfaat bagi masa depan.
Kucing manis berbulu legam
Lebih hitam dari jelaga
Budaya kita sungguh beragam
Mari kita bersama jaga.
Ke pasar lama menanti
Tunggu ibu beli terasi
Jadilah anak yang baik hati
Agar nanti bisa berprestasi.
Ke sungai pergi berburu
Bergerak sampai ke arah hulu
Sayangi ibu hormati guru
Itulah tanda kau nomor satu.
Menjahit kemeja janganlah resah
Jahit-jahit berdera
Rajin-rajinlah belajar di rumah
Agar nanti dapat juara.
Makan susu sapi perah
Hasil peras sangat susah
Pagi hari ke sekolah
Sore hari ke madrasah
Matahari yang selalu bersinar
Mengkilau pancarkan sinar
Jadi murid harus rajin belajar
Agar jadi anak yang pintar.
Berenang ke sungai naik bambu
Bergerak sampai tak jemu
Jangan pernah bohongi bapak ibu
Agar Allah sayang kepadamu.
Kalau ada lalat di dahi
Jangan kau ia campaki
Buat apa engkau berkelahi
Lebih baik saling berbagi.
Kalau ingin makan kelapa
Kupas kulit sampai tak tersisa
Kalau ingin dapat juara
Belajarlah dan jangan menyerah.
Burung camar di tepi pantai
Pantai indah banyak ombaknya
Jadilah kamu anak yang pandai
Sudah pasti banyak temannya.
Akar alang entah menghilang
Tumbuh bukan sebagai tanaman
Hati senang bukan kepalang
Bermain bola bersama teman
Dengar lagu berirama
Tertawalah si adik manja
Mari main bersama-sama
Jangan duduk sendiri saja
Lihatlah burung kutilang
Terbang tinggi dia pulang
Main dengan senang
Jadi anak yang periang
Pagi hari baca koran
Baca berita orang hilang
Bermain kejar-kejaran
Badan sehat hati senang
Beli kain warna merah
Sungguh indah dipandang mata
Kalau main jangan marah
Senang saja bersuka cita
Terbang tinggi burung pelatuk
Datang pula burung pungguk
Bahagianya dengarkan atuk
Berdongeng sampai terbatuk-batuk
Luas nian langit biru
Saatnya menonton kuda pacu
Kalau dengar Ibu Guru
Bercerita sungguh lucu
Adik duduk depan halaman
Nenek lihat dengan heran
Aku datang ke rumah paman
Hari minggu saat liburan
Beli sabun beli blewah
Sayang sekali uangnya kurang
Main ke kebun turun ke sawah
Bersama paman hatiku riang
Kancil jatuh kakinya luka
Untung ditolong oleh rusa
Naik delman siapa suka
Kita putar-putar desa
Memang kancil kakinya luka
Ia bercerita pada si rangkok
Delman banyak yang suka
Kuda berjalan lenggak-lenggok
Burung bangau bermain di paya
Lalu terbang jauh ke kota
Pak kusir selalu setia
Temani kami dengan cerita
Pantun anak sekolah
Lihat hiburan kuda kepang
Penarinya sedang bergoyang
Ayo kita ke tanah lapang
Jangan lupa bawa layang-layang
Jalan-jalan ke kota padang
Pergilah adik dengan abang
Angin bertiup dengan sedang
Layang-layang pasti terbang
Bunyi kereta tut tut tut
Terdengar hingga Ci Salak
Udin lari terkentut-kentut
Rupanya dikejar anjing galak
Yang dijinjing buah salak
Yang digenggam bumbu lada
Pantaslah anjing galak menyalak
Rupanya Udin suka menggoda
Bapak tani membawa sabit
Untuk memotong semua rumput
Udin lari terbirit-birit
Neneknya merasa amat takut
Sangat tajam giginya bajing
Tajam seperti bambu runcing
Lihat udin dikejar anjing
Nenek takut sampai terkencing
Burung merpati burung dara
Terbang tinggi jauh melanglang
Hati ini amat gembira
Sebentar lagi ayah pulang
Burung dara terbang melanglang
Hinggapnya di pucuk dedahanan
Setiap kali ayah pulang
Selalu saja ada makanan
Kolang kaling es kelapa
Campur sedikit air nira
Ayah pulang bawa apa
Ayah pulang bawa gembira
Rajut kain dengan benang
Rajutnya dengan putri dayang
Ayah pulang hati senang
Wajah ibu juga riang
Sapi putih tarik pedati
Pedatinya bergoyang-goyang
Ayah selalu baik hati
Aku ditimang aku disayang
Benih padi sedang ditebar
Burung mematuk sedang dikejar
Ayahku memang sangat penyabar
Jadilah aku suka belajar
Pantun bersuka cita anak-anak
Kancil melompat katak heran
Katak lompat pelan-pelan
Sebentar lagi kita liburan
Ingin aku jalan-jalan
Beli penggaris dari mika
Cicak menatap hati merenung
Ke mana yang kamu suka
Liburan ke pantai atau gunung
Bunga cantik namanya seroja
Hewan cantik namanya rusa
Jalan-jalan ke mana saja
Pergi ke kota atau ke desa
Empek-empek tambah cuka
Lezat sekali dirasa lidah
Ke kota aku sangat suka
Ke desa juga banyak yang indah
Pasar baru tempatnya kain
Awas dompet jangan hilang
Desa tempatnya bermain
Seperti bolang berpetualang
Kain batik banyak sekodi
Perca banyak dalam goni
Turun ke sawah menanam padi
Bermain lumpur seperti petani
Terbang burung amat rendah
Terbangnya dia ke utara
Sawah itu amat indah
Terhampar bagai selendang sutra
Enak rasanya es campur
Ditemani dengan rujak
Bermain di tanam lumpur
Naik kerbau yang membajak
Jika petang suasana sepi
Hanya angin yang menderu
Ada juga karapan sapi
Sapi balapan tambah seru
Kancil lompat lewat kawat
Hendak lari membeli jajan
Sapi siapa yang paling kuat
Itulah sapi Mbah Marijan
Pantun anak-anak lucu
Menanam pinang rapat-rapat
Jangan dicabut dengan tangan
Larinya sapi amat cepat
Penunggang jatuh di kubangan
Pohon pinang besar di pangkal
Tempat memanjat hewan kukang
Penontonnya terpingkal-pingkal
Celana penunggang melorot ke belakang
Angin meniup pohon ilalang
Berkicaulah burung kutilang
Ayo teman kita berpetualang
Ayo kita jadi si bolang
Dulang bukan sembarang dulang
Dulang besar sebesar rantang
Bolang bukan sembarang bolang
Bolang pemberani menyerang pantang
Wangi nian kembang kenanga
Manalah indah pohon ara
Naik gunung mencari bunga
Hati senang hati gembira
Hujan turun belum reda
Airnya rembes dari talang
Berpetualang selagi muda
Hati bebas seperti elang
Pantun Kanak-kanan Lucu
Sudah tinggi pohon enau
Sudah terbang burung pelikan
berpetualang ke sisi danau
berenang gembira dengan ikan
Harum sekali mangga kueni
Petik langsung dari dahan
Teman-teman semua berani
Loncat ke danau basah-basahan
Burung merpati burung dara
Terbang tinggi jauh melanglang
Hati ini amat gembira
Sebentar lagi ayah pulang
Burung dara terbang melanglang
Hinggapnya di pucuk dedahanan
Setiap kali ayah pulang
Selalu saja ada makanan
Kolang kaling es kelapa
Campur sedikit air nira
Ayah pulang bawa apa
Ayah pulang bawa gembira
Rajut kain dengan benang
Rajutnya dengan putri dayang
Ayah pulang hati senang
Wajah ibu juga riang
Kancil melompat katak heran
Katak lompat pelan-pelan
Sebentar lagi kita liburan
Ingin Aku jalan-jalan
Beli penggaris dari mika
Cicak menatap hati merenung
Ke mana yang Kamu suka
Liburan ke pantai atau gunung
Bunga cantik namanya seroja
Hewan cantik namanya rusa
Jalan-jalan ke mana saja
Pergi ke kota atau ke desa
Empek-empek tambah cuka
Lezat sekali dirasa lidah
ke kota Aku sangat suka
Ke desa juga banyak yang indah
Pasar baru tempatnya kain
Awas dompet jangan hilang
Desa tempatnya bermain
Seperti bolang berpetualang
Burung merpati burung dara
Terbang tinggi jauh melanglang
Hati ini amat gembira
Sebentar lagi Ayah pulang
Burung dara terbang melanglang
Hinggapnya di pucuk dedahanan
Setiap kali Ayah pulang
Selalu saja ada makanan
Kolang kaling es kelapa
Campur sedikit air nira
Ayah pulang bawa apa
Ayah pulang bawa gembira
Rajut kain dengan benang
Rajutnya dengan putri dayang
Ayah pulang hati senang
Wajah ibu juga riang
Sapi putih tarik pedati
Pedatinya bergoyang-goyang
Ayah selalu baik hati
Aku ditimang Aku disayang
Benih padi sedang ditebar
Burung mematuk sedang dikejar
Ayahku memang sangat penyabar
Jadilah Aku suka belajar
Kain batik banyak sekodi
Perca banyak dalam goni
Turun ke sawah menanam padi
Bermain lumpur seperti petani
Terbang burung amat rendah
Terbangnya dia ke utara
Sawah itu amar indah
Terhampar bagi selendang sutra
Enak rasanya es campur
Ditemani dengan rujak
Bermain di tanam lumpur
Naik kerbau yang membajak
Jika petang suasana sepi
Hanya angin yang menderu
Ada juga karapan sapi
Sapi balapan tambah seru
Kancil lompat lewat kawat
Hendak lari membeli jajan
Sapi siapa yang paling kuat
Itulah sapi Mbah Marijan
Menanam pinang rapat-rapat
Jangan dicabut dengan tangan
Larinya sapi amat cepat
Penunggang jatuh di kubangan
Pohon pinang besar di pangkal
Tempat memanjat hewan kukang
Penontonnya terpingkal-pingkal
Celana penunggang melorot ke belakang
Kancil jatuh kakinya luka
Untung ditolong oleh rusa
Naik delman siapa suka
Kita putar-putar desa
Memang kancil kakinya luka
Ia bercerita pada si rangkok
Delman banyak yang sukaKuda berjalan lenggak-lenggok
Burung bungau bermain di paya
Lalu terbang jauh ke kota
Pak kusir selalu setia
Temani kami dengan cerita
Angin meniup pohon ilalang
Berkicaulah burung kutilang
Ayo teman kita berpetualang
Ayo kita jadi si bolang
Dulang bukan sembarang dulang
Dulang besar sebesar rantang
Bolang bukan sembarang bolang
Bolang pemberani menyerang pantang
Wangi nian kembang kenanga
Manalah indah pohon ara
Naik gunung mencari bunga
Hati senang hati gembira
Hujan turun belum reda
Airnya rembes dari talang
Berpetualang selagi muda
Hati bebas seperti elang
Harum sekali mangga kueni
petik langusng dari dahan
Teman-teman semua berani
Loncat ke danau basah-basahan
Pisang emas masak setandan,
Bawa berjaja di tepi padang;
Baju kemas kasut pun padan,
Ayah kerja pagi dan petang.
Ayam jantan burung Jalak
Jaguh Sinatan nama diberi
Rezeki tidak saya tolak
Musuh tidak saya cari
Beli kecap namanya Bango
Disusun dengan berjajar-jajar
Clingak clinguk polongan plongo
Akibat anak malas belajar
Hujan turun rintik-rintik
Membasahi badan hewan rusa
Percuma Kamu berwajah cantik
Tapi jadi anak manja
Selalu menang tidak kalah
kancil selalu jadi juara
Pantun jenaka anak sekolah
Untuk anak Indonesia
Akhir Kata
Nah, itulah kumpulan Pantun Kanak-Kanak Seru dan Sangat Menghibur Hati yang dapat saya sajikan. Semoga dengan adanya kumpulan pantun ini dapat menghibur kalian semua. Cukup sekian yang dapat saya sajikan, sampai jumpa lagi pada pembahasan koleksi pantun yang lainnya. Janganlupa baca juga koleksi pantun yang tidak kalah serunya dibawah ini!